makeitdoneproject.com

4 Strategi Pemasaran yang Mudah Diterapkan Coach, Trainer, dan Konsultan

“Haii gaess, ikut aku yuk. Kali ini kita akan cobain menu yang lagi viral yaitu spring roll vietnam dari Cabi Resto. Harganya ga mahal tapi ini rasanya luar biasa dan bahan-bahannya beneran fresh. Cuss yuk cobain deh!!” 

Kira kira begitulah bunyi dari cuplikan video reels Instagram yang ditonton salah satu tim kami pada akun Instagramnya. Ia tidak mem-follow akun seleb yang mengulas makanan tersebut maupun akun restoran yang diberikan ulasan, tetapi reels-nya muncul pada suggestion post di explorenya. 

Anda sering mendapati hal yang sama juga? Tidak follow namun tiba-tiba ada akun yang muncul pada beranda karena sudah terlanjur viral, dan mau tidak mau Anda menontonnya. 

Selamat Anda telah masuk ke dalam strategi pemasaran, yaitu Marketing Funnel dari video tersebut. 

“Terus apa hubungannya dengan saya ini yang berprofesi sebagai Coach, Trainer, dan Consultant?”

Hubungan-consultant

Sebelum ke sana, kita coba bedah dulu pakai studi kasus dari video yang ditonton salah satu tim kami di atas, ya. 

Sebuah restoran mengundang influencer untuk mengulas salah satu menu makanannya, karena influencer itu memiliki banyak pengikut maka tidak sulit untuk membuat konten videonya viral dan ditonton banyak orang.

Proses ini disebut dengan tahap kesadaran (awareness). Dengan mengundang influencer yang mendatangkan leads atau jumlah engagement yang tinggi pada postingan tersebut, maka sebetulnya pemilik restoran sedang membangun awareness kepada target marketnya bahwa “eh di sini ada lho restoran yang punya menu spring roll Vietnam dengan harga murah dan bahannya fresh” 

Ketika audience sudah masuk ke dalam awareness tersebut, maka mereka akan mulai mempertimbangkan produk dari video tersebut. Contoh lain, pemilik restoran bisa juga menawarkan free sample untuk menu lain di sana, ini merupakan added value yang dibagikan ke pembeli agar mereka repeat order di kemudian hari atau saat itu juga. Proses ini disebut dengan tahap pertimbangan. Karena pembeli mulai mempertimbangkan dari added value tersebut, apakah worth untuk datang lagi dan mencoba di kemudian hari. 

Selanjutnya adalah yang diinginkan pemilik restoran tersebut, yaitu funnel yang paling penting. Setelah melewati 2 tahap funnel di atas, proses ini disebut tahap keputusan (decision) apakah pembeli tersebut memutuskan untuk menjadi loyal customer nantinya. Contohnya bisa dengan memberikan discount yang berlaku selama 1 bulan untuk semua varian. Cara ini diharapkan agar para pembeli datang kembali menggunakan voucher tersebut dan menjadi pelanggan yang loyal untuk resto mereka. 

Jujur untuk tahap ini saya mengalami sendiri dan saya benar-benar menggunakan voucher tersebut dengan baik.

“The aim of marketing is to know and understand the customer so well the product or service fits him and sells itself.” – Peter Drucker

Masuk akal bukan?

Kurang lebih seperti inilah bentuk dari Marketing Funnel jika digambarkan

marketing-funnel
source: https://neilpatel.com/blog/how-to-improve-your-facebook-funnel/

Nah balik lagi ke apa hubungannya tentang cerita tersebut untuk Anda para Coach, Trainer, dan Consultant?

Oke, pertama-tama mari kita bedah lagi ya pakai contoh studi kasus sederhana dan juga cara-caranya: 

1. Tahap kesadaran atau awareness

tahapan-awareness

Bayangkan Anda rajin ngonten setiap hari. dan konten yang Anda buat berkualitas dan relevan dengan target audiens. (cara menentukan audiens bisa klik di sini)

Konten yang relevan dengan audiens anda akan lebih cepat menarik perhatian dan meningkatkan awareness mereka tentang produk yang anda tawarkan. 

Contoh: Anda rajin posting instagram atau linkedin yang membahas tentang jasa yang Anda tawarkan. Konon, video video singkat seperti reels dan tiktok cenderung lebih diminati karena tidak membuang banyak waktu. Anda bisa membuat video seputar pengembangan diri, karir, relasi, dll.

Ketika audiens merasa relate dengan konten tersebut (Pelajari cara membuat konten) dan ternyata sesuai dengan apa yang dibutuhkan, mereka bisa membuka profil Anda mulai untuk me-reach out

2. Tahap Pertimbangan

tahap-pertimbangan

Sebagai Coach, Trainer, dan Consultant Anda bisa menambahkan added value dengan memberikan konsultasi gratis untuk para audiens yang telah menghubungi Anda. Merekalah target pasar Anda yang sebenarnya.

3. Tahap Keputusan 

tahap-keputusan

Setelah memberikan added value seperti konsultasi gratis, selalu terkoneksi lah dengan calon klien hingga mereka bisa merasa engage, dan lakukanlah proses follow up. Dalam tahap ini adalah penentuannya, maka mereka bisa menentukan apakah akan menjadi klien Anda atau tidak.

4. Action

Tidak berhenti begitu saja saat Anda mendapatkan klien, yang artinya masih ada 1 funnel lagi yaitu tahap action. Pada proses ini yang penting untuk dilakukan adalah menjaga relasi serta memantain klien agar mereka tetap berada dalam pipe-line marketing funnel kita sehingga mereka bisa tetap menjadi loyal klien kedepannya nanti. 

Nah, sudah jelas kan proses dan tahapannya? Jadi penting sekali untuk para Coach, Trainer, dan Consultant memahami salah satu strategi pemasaran, yaitu proses dari marketing funnel

“Wah saya ga ada waktu dan ga kreatif untuk mikirin itu semua, tapi saya pengen banget mulai merancang marketing funnel saya sendiri.”

Tenang saja, You’ll Never Work Alone. Anda bisa mendiskusikannya kepada tim Make it Done Project terkait dengan strategi pemasaran, yaitu marketing funnel Anda ya! 

Ambil jadwal konsultasinya di sini! 

Recent articles