Menceritakan kisah brand (brand story) yang menarik adalah cara yang efektif untuk membangun koneksi emosional dengan audiens. Sebuah brand story yang kuat tidak hanya menceritakan asal-usul bisnis Anda, tetapi juga menggambarkan nilai, visi, dan tujuan yang dapat menginspirasi pelanggan untuk memilih brand Anda. Artikel ini akan memberikan tips-tips membuat brand story yang menarik dan efektif dalam menarik perhatian serta membangun loyalitas pelanggan.
Brand story adalah narasi yang menceritakan perjalanan dan nilai-nilai sebuah brand. Ini bukan hanya sekadar cerita tentang bagaimana brand Anda didirikan, tetapi juga menggambarkan siapa Anda, mengapa Anda ada, dan bagaimana Anda memberi manfaat kepada audiens. Sebuah brand story yang baik dapat menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan dan membuat mereka merasa terhubung dengan brand Anda.
Menceritakan kisah brand dengan cara yang menarik dapat memberikan berbagai keuntungan bagi bisnis Anda, di antaranya:
Sebelum mulai menulis brand story, penting untuk mengetahui nilai-nilai inti yang ingin Anda sampaikan kepada audiens. Nilai-nilai ini akan menjadi dasar cerita Anda dan membantu audiens memahami apa yang membuat brand Anda berbeda. Pertanyaan yang perlu dijawab:
Contoh: Jika brand Anda berfokus pada keberlanjutan, cerita Anda bisa berfokus pada komitmen untuk menciptakan produk ramah lingkungan yang mengurangi dampak negatif terhadap planet.
Cerita yang baik adalah cerita yang dapat membangkitkan emosi. Manusia cenderung lebih mengingat dan merespons cerita yang dapat menyentuh perasaan mereka. Cobalah untuk memasukkan elemen-elemen emosional dalam brand story Anda, seperti:
Menggunakan elemen-elemen emosional ini dapat membuat audiens merasa lebih terhubung dengan brand Anda.
Brand story harus mudah dipahami dan tidak membingungkan audiens. Hindari penggunaan jargon yang terlalu teknis atau bahasa yang sulit dipahami. Gunakan bahasa yang sederhana dan mengalir, agar cerita Anda bisa dinikmati oleh siapa saja, dari berbagai latar belakang.
Contoh: Alih-alih menggunakan kalimat kompleks, buat kalimat yang langsung pada intinya dan mudah dicerna. Ini akan membantu cerita Anda lebih mudah diingat.
Audiens dapat merasakan apakah sebuah brand story terasa palsu atau tidak autentik. Ceritakan kisah yang jujur dan menunjukkan sisi manusiawi dari brand Anda. Jika brand Anda berasal dari pengalaman pribadi atau nilai-nilai yang Anda yakini, ungkapkan dengan tulus. Sebuah cerita yang nyata dan autentik lebih mudah diterima dan memberikan dampak lebih besar dibandingkan cerita yang terkesan dibuat-buat.
Contoh: Cerita tentang bagaimana sebuah bisnis dimulai di ruang tamu rumah atau dari sebuah impian kecil yang kini menjadi kenyataan dapat menyentuh hati audiens.
Brand story yang baik tidak hanya menceritakan bagaimana suksesnya brand Anda sekarang, tetapi juga perjalanan yang Anda lalui untuk mencapai kesuksesan tersebut. Fokus pada proses, bukan hanya hasil akhir. Ceritakan bagaimana Anda mulai dari nol, apa yang Anda pelajari sepanjang jalan, dan bagaimana kesulitan-kesulitan yang dihadapi membentuk brand Anda.
Contoh: Alih-alih hanya mengatakan “Kami adalah pemimpin pasar”, ceritakan bagaimana perjalanan bisnis Anda dimulai dengan tantangan besar dan bagaimana Anda bangkit dari kegagalan.
Setiap cerita yang menarik memiliki karakter utama yang relatable dan dapat diidentifikasi audiens. Dalam brand story, karakter ini bisa berupa pendiri brand, pelanggan setia, atau bahkan tim di balik brand Anda. Ceritakan bagaimana mereka berperan dalam perjalanan brand Anda.
Contoh: Jika brand Anda didirikan oleh seorang ibu rumah tangga yang menginginkan produk ramah lingkungan untuk keluarganya, ceritakan kisahnya dengan detail agar audiens merasa terhubung.
Cerita yang baik tidak hanya fokus pada perjalanan brand itu sendiri, tetapi juga pada dampak yang diberikan kepada pelanggan atau masyarakat. Tunjukkan bagaimana brand Anda memberi manfaat dan solusi bagi audiens. Ini bisa berupa produk inovatif, layanan luar biasa, atau cara Anda berkontribusi pada keberlanjutan atau masalah sosial.
Contoh: Jika brand Anda menjual produk kesehatan, ceritakan bagaimana produk Anda membantu pelanggan merasa lebih sehat dan lebih percaya diri.
Gambar, video, dan infografis dapat membantu mendongeng dengan lebih kuat. Visual dapat memberikan dimensi baru pada cerita Anda, membuatnya lebih menarik dan mudah diingat. Gunakan gambar atau video yang menggambarkan perjalanan brand Anda, produk yang Anda tawarkan, dan pelanggan yang menikmati manfaat dari brand Anda.
Brand story harus konsisten di seluruh platform komunikasi Anda, baik itu di website, media sosial, atau materi pemasaran lainnya. Pastikan tone dan pesan cerita Anda tetap terjaga, agar audiens tidak merasa bingung atau kehilangan arah. Setiap elemen komunikasi Anda harus memperkuat narasi brand story yang telah Anda buat.
1. Apple
Apple menceritakan kisah tentang inovasi dan kemudahan. Didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak dengan visi untuk membuat teknologi lebih mudah diakses dan digunakan. Apple tetap konsisten dengan cerita mereka, menekankan bahwa setiap produk mereka dirancang untuk menyederhanakan hidup dan memberi pengguna kebebasan untuk berkreasi.
2. Nike
Nike dikenal dengan brand story mereka yang berfokus pada semangat, ketekunan, dan keberanian. Slogan mereka, “Just Do It”, adalah representasi dari semangat untuk selalu maju meski menghadapi tantangan. Nike tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga menjual cerita tentang keberanian dan pencapaian.
Membuat brand story yang menarik adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens. Dengan menceritakan kisah yang autentik, emosional, dan relevan, Anda dapat menciptakan koneksi yang lebih kuat dengan pelanggan. Jangan takut untuk berbagi perjalanan Anda, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana brand Anda memberi dampak positif bagi audiens. Cerita yang baik dapat membedakan brand Anda di pasar yang kompetitif dan membangun loyalitas pelanggan yang berkelanjutan.